Sambut Hari Kemerdekaan, PMII STKIP Ajak Kader Nonton Bareng


PMII.Stkip.Bangkalan - Nonton Bareng (nobar) yang bertajuk menyambut HUT Kemerdekaan NKRI ke- 73 tahun yang diadakan oleh pengurus komisariat PMII STKIP PGRI Bangkalan  di sekretariatnya Jl. Raya Legung Raya Bangkalan, pada Kamis malam, yang dimulai dari pukul 19:00 WIB hingga selesai, (16/9/2018).

Hal ini bertujuan untuk mengingat kembali sisi sejarah perjuangan para pahlawan, dalam menyambut momentum  kemerdekaan 17 Agustus ini.

"Sahabat/sahabati bisa lebih mengetahui secara detail, dilihat dari sisi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia serta memaknai momentum Agustusan" kata ketua komisariat PMII STKIP PGRI Bangkalan, Moh. Iksan.

Iksan sapaan akrabnya, juga menambahkan agar kader - kadernya lebih loyalitas dan soliditas sehingga timbul keaktifan dari diri mereka masing - masing.

"Ya memang saya menghimbau kader - kader PMII supaya lebih aktif lagi di PMII. dengan  loyalitas dan soliditas dari mereka masing - masing " tegasnya.

Tidak hanya itu,  suasana haru dan penuh penghayatan serta dilanjutkan pengkajian perihal film bersama seluruh kadernya. Dengan harapan bisa menambah wawasan dan energi baru untuk lebih memaknai hari kemerdekaan yang sudsh ke 73 tahun ini.

"Supaya gerakan kita lebih masif lagi melalui wawasan baru, energi dan membudayakan diskusi dalam membentuk gerakan sebagai cambuk motivasi dalam evaluasi di tubuh PMII," Tutupnya.

(Efendi)

Matinya Gerakan Mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan



Bangkalan- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi yang berbasis gerakan. Menurut KBBI Pergerakan artinya Kebangkitan (untuk perjuangan atau perbaikan) artinya, mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ini nantinya akan di pupuk untuk bangkit dalam memperjuangkan atau memperbaiki baik sistem maupun kondisi yang ada.

Organisasi ini juga merupakan organisasi kaderisasi, diamana setiap tahunnya rutin dalam membai'at kader (mahasiswa) baru. Tak jarang dari mereka (senior) setiap penerimaan mahasiswa baru, berbondong-bondong mengajak para mahasiswa untuk tergabung dalam organisasinya, berbagai cara yang dilakukan agar para mahasiswa tertarik untuk bergabung kedalamnya.

Alasannya tidak lain, mereka (senior) bertujuan untuk menyelamatkan para generasi emas bangsa (pemuda) dalam menghadapi era milenial. Banyak dari mereka mulai enggan baca buku dan berdiskusi, disitulah alasannya mengapa kader PMII mengajak mahasiswa baru untuk bergabung kedalamnya.

Teringat pada masa kejayaan mahasiswa kala itu (trisakti 1998) dimana mahasiswa saat itu bergerak menuntut keadilan, Soeharto di lengserkan. Masa itu, mahasiswa menggunakan idealisnya demi kejayaan rakyat Indonesia, mereka memandang pemimpin rezim orde baru itu gagal dalam mensejahterakan masyarakat sehingga amukan masa (mahasiswa) tidak dapat terelakkan.

Matinya gerakan mahasiswa, terlihat sejak maraknya alat teknologi yang semakin tahun semakin canggih, alat itu membuat para mahasiswa terlena dengan genggaman tangannya, yang seharusnya alat itu bisa dikendalikan dengan bijak malah sebaliknya, alat canggih itu yang mengendalikan orangnya. Budaya baca dan diskusi mulai merosot, apa lagi gerakan-gerakan.

Maka dari itu, PMII hadir untuk mengajak para mahasiswa untuk terus berupaya melawan kebiasaan buruk itu, kembali membudayakan membaca dan diskusi lalu aksi.

@imam_faiq