Memoar Bunga Luka

Oleh: Fausen


Dik, biarkan aku berkisah tentang waktu yang tak berdarah.
Namun, sebelum itu izinkan aku sejenak untuk melepas daun yang telah lama melekat pada tangkai nya
Sebelum aku terlalu jauh melangkah dan menikmati secangkir kopi diruang tengah yang  kau suguhkan untukku.

Dik, kau tau?
Bunga yang dulu pernah kau tanam di halaman rumahku sampai saat ini tak kunjung berbunga
Bukan aku tidak merawat dan menjaganya
Namun, entah mengapa? semakin aku memupuk bunga itu semakin itu layu di tangan.

Dik, cobalah kau tanam bungamu dihalaman rumah yang lain
Mungkin bungamu akan tumbuh dan berkembang indah ditempat yang berbeda.

*) Penulis Adalah Kader Aktif Rayon Sunan Cendana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar