Mengenal Ketua Rayon Sunan Cendana yang kedua Sahabat Suhaibin Sofa



Nama Suhaibin Sofa lahir di desa lantek Timur Galis, lahir dari pasangan bapak Holla dan (ALM) Sofia pada tanggal 17 Februari 1995, pria yang saat biasa di panggil sofa ini mengenyam pendidikan SD di SDN Lantek Timur 01, SMP Al- Ibrohimy Galis, MA Al- Ibrohimy Galis, S1 di STKIP PGRI Bangkalan.

Sofa adalah ketua Rayon Sunan Cendana kedua menggantikan sahabat imam Faikli yang saat itu Rayon masih dalam status Rayon persiapan.

Tidak banyak yang di lakukan sofa saat ia menjabat sebagai ketua Rayon Sunan Cendana yang terkesan hingga saat ini adalah pencapaian menjadikan Rayon Sunan Cendana sebagai Rayon definitif, dengan keluh kesah yang amat sangat berat untuk mendapatkan SK definitif tersebut.

Terobos yang di lakukan sofa saat menjabat adalah untuk menjadikan kader PMII Rayon Sunan Cendana sebagai kader yang multifungsi, dengan mengadakan kajian tiap harinya.

Sofa hampir tiap hari menghampiri tiga tempat sekaligus, untuk mengontrol kajian yang dilaksanakan oleh kader dan pengurus Rayon Sunan Cendana.

Setiap hari nya ada tiga kajian di tiga tempat yang berbeda hingga membuat sofa harus meluangkan banyak tenaga untuk memajukan rayon dan mencetak kader yang berintelektual.

Kajian di masa kepemimpinan sofa memang sangat di rasakan oleh kader PMII rayon sunan Cendana, tema dari kajian tersebut diantaranya:

1. Kaajian keislaman yang menjadi mentori saat itu adalah sahabat Hoirus Soleh
2. Kajian hukum di mentori sahabat Makmur
3. Public Speaking di mentori sahabati Kholifah
4. Bahasa inggris di mentori sahabati Fatimatus Zahroh dan Siti Khotijah
5. Kewirausahaan di mentori sahabati Ismawati
6. Filsafat

Kendala di saat sofa menjadi ketua Rayon Sunan Cendana adalah kurangnya rasa kekeluargaan dari kepengurusan itu sendiri hingga hanya orang-orang itu saja yang bergerak dan aktif.

Pesan Ketua Rayon Sunan Cendana Yang kedua

Saya berharap rayon menjadi tempat untuk mengasah kemampuan diri setiap kader, bisa memberikan ilmu dan menumbuhkan skill yang dimiliki kader kedapan nya, Skill yang harus di bangun di rayon.

Kurangi Ego.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar