Dunia Sudah Tua

Oleh: De' Ajeng


Dua ribu dua balas dunia di ramal akan kiamat
Mama Lauren sang pencetus segala kemunafikan
Awal mula segala bentuk kesalahan

Dua ribu dua balas tidak terjadi apa-apa
Hanya isu yang merajalela
Katanya dunia akan lenyap
Nyatanya itu adalah pangkal dari segala bencana

Dua ribu dua puluh kini dunia murka
Atas bentuk penganiayaan kepadanya
Delapan tahun ia hanya diam saja
Menyaksikan manusia melakukan hal yang tak pantas kepadanya.

Sekarang ia murka, ia berdusta,
Kita hanya diam saja,
Malah saling mengalahkan
Mari kita introspeksi diri bersama
Sejatinya dunia harus kita rawat bersama
Bukan di buat sengsara.

Sebelum hari itu mendatangi kita
Sebelum kehidupan sesungguhnya kita jumpa
Sebelum segala bentuk penyesalan kita rasa
Sebelum matahari terbit dari arah sebaliknya.

Bangkalan, 2020.

Batu Bantal

Oleh: Alfarosi 


Waktu itu kami masih bocah
Bersama-sama selalu ceria
Suara keras kami bergema
Melekat pada dinding bukit
Membuat kami sesekali merinding,
Kadang juga tertawa Miring

Kami tertawa lepas
Berayunan di pepohonan jati
Berseluncur di rumput tebal lereng
Sungguh menyenangkan
Meski sesekali celana robek
Karena tersangkut di ranting berbatu,

Hembusan angin itu membuat lupa waktu

Di bukit itu
Ku habiskan waktu bermain bersama sebaya
Mencari kayu ketapel,
Memanjat sarang terbang,
Hingga memburu pemandangan,

Aku mendaki hingga ke batu pijakan,
Ku pandang tempat dimana kapal berlalulalang
Ke kiri kanan badan gemetar
Karna pijakan yang mulai curam.


Iya di bukit itu ku rasakan angin dari ketinggian,
Ku pandang awan bermain layang -layang
Meski benang tetap ku gengam.

Ku genggam sebuah batu bantal
Yang sempat ku ukir cinta
Bersama anak kampung halaman

Di bukit itu.
Iya di bukit kecil berbantal
Aku tertidung dengan tawa riang
Dan ku tanam mimpi berjuta khayalan.

Bangkalan, 2020.

*) Penulis Adalah Kader Aktif Rayon Sunan Cendana Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Refleksi sebelum Pelantikan Raya ke V Rayon Sunan Cendana dan Rayon Cakraningrat Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Oleh: De' Ajeng

Rayon sebagai garda terdepan dalam proses kaderisasi PMII yang berfungsi untuk merekrut anggota baru melalui MAPABA serta sebagai ruang aktualisasi diri dalam mengembangkan potensi dan skill kader.

Sebagaimana Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga AD/ART PMII Bab VI tentang tujuan dan Usaha PMII didirikan Pasal 4 yakni  “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”.

Maka berlandaskan tujuan tersebut Rayon sangat menentukan pada proses keberlanjutan organisasi, karena sangat bersentuhan langsung dengan anggota atau kader dalam proses kaderisasi seutuhnya.

Oleh karenanya dengan adanya Rayon di komisariat STKIP PGRI Bangkalan ini, kita selaku kader untuk senantiasa bergerak dan menambah wawasan pengetahuan, agar cita-cita perintis rayon bisa tercapai dengan lancar.

Pada pelantikan Rayon ke V kali ini, kami selaku panitia pelaksana akan memberikan wajengan baru, dengan tujuan agar terlahir ide-ide baru untuk mengorelasikan sistem kaderisasi di rayon dan kaderisasi yang ada di komisariat maupun cabang PMII bangkalan.

Dengan tema pelantikan "Eksistensi Kaderisasi PMII kabupaten Bangkalan" kami akan menyuguhkan dialog interaktif dengan tujuan agar kader PMII Bangkalan menemukan citra diri kaderisasi PMII Bangkalan yang kongkrit, dan bisa di terapkan nantinya di komisariat maupun rayon masing-masing.

Dialog Interaktif pada kali ini akan dihadiri oleh pakar gerakan di Bangkalan yaitu sahabat Nur Hakim mantan Persma IAIN sunan Ampel Surabaya dan sekarang menjabat sebagai Direktur Kaconk Mahfud Institut (KMI).

Di samping itu senior PMII di kampus STKIP PGRI Bangkalan sahabat Baijuri Alwi akan menemani sahabat Nur Hakim untuk mendiskusikan eksistensi gerakan kaderisasi di kabupaten Bangkalan.

Pada kesempatan kali ini kami juga mengundang ketua I cabang PMII Bangkalan sahabat M. Faizin Zaini, yang mana nantinya ketua I cabang PMII Bangkalan ini akan menjelaskan visi misi ketua cabang PMII Bangkalan Periode 2019-2020 hingga mengupas tuntas sistem kaderisasi di PMII cabang Bangkalan serta penerapannya.

Pesan ketua pelaksana pelantikan ke V Rayon Sunan Cendana dan Rayon Cakraningrat, "Jangan meminta pintar kepada PMII, tapi buatlah diri anda pintar karena PMII, PMII bukan tempat untuk mencari cita-cita, PMII adalah tempat untuk mengasah kemampuan untuk mencapai cita-cita".

Sekali bendera dikibarkan hentikan ratapan dan tangisan, mundur satu langkah adalah bentuk penghianatan terhadap organisasi

Salam Pergerakan.

PMII Rayon Sunan Cendana Gelar Doa Bersama di Halaman Masjid Martajesah Bangkalan

Foto bersama pasca doa bersama di halaman masjid Martajesah Bangkalan

Rayon Sunan Cendana Mengadakan Doa Bersama Di Makam Syaikhona Kholil Bangkalan. Kamis, pukul 16.00 wib (05/03/20).

Doa bersama tersebut dilaksanakan di halaman masjid Martajesah bangkalan, untuk mendoakan negara agar terjauh dari virus corona yang saat ini sedang meneror dunia.

Pasca presiden Jokowi Dodo mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia yang positif terinfeksi virus corona, PMII Rayon Sunan Cendana langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan mengadakan doa bersama.

Wakil ketua Rayon Sunan Cendana Badrut Tamam mengatakan virus corona adalah virus yang sangat mematikan, yang mengerikan adalah penularan virus tersebut yang sangat mematikan.

"Virus corona bagaikan hantu yang mengerikan, kita sebagai organisasi keislaman yang bertujuan menjaga dan merawat negara perlu berharap dan berdoa supaya penyakit mematikan tersebut tidak terjangkit kepada bangsa Indonesia khususnya warga Madura" Terangnya.

Hal serupa di sampaikan oleh Qomaruddin selaku coordinator kaderisasi rayon sunan cendana, ia mengatakan bahwa virus corona jangan sampai masuk ke negara Indonesia.

"Virus corona bagaikan malaikat maut yang nyata, bisa saja malaikat tersebut menghampiri kita kapan saja, oleh karenanya adanya doa bersama ini untuk meminta kepada sang pencipta agar negara Indonesia di jauhkan dari virus corona tersebut yang kami anggap sebagai malaikat maut" paparnya.

Doa bersama tersebut adalah awal dari kajian Rayon Sunan Cendana yang hampir dua bulan libur karena liburan kampus.

"Ini adalah awal kajian rayon, kita awali dengan mendoakan negara, mengingat organisasi PMII adalah organisasi keislaman dan kenegaraan, semoga dengan doa bersama ini, kita di jauhkan dari segala macam bahaya yang akan menghancurkan negara Indonesia ini" pungkasnya.

(De' Ajeng)