Batu Bantal

Oleh: Alfarosi 


Waktu itu kami masih bocah
Bersama-sama selalu ceria
Suara keras kami bergema
Melekat pada dinding bukit
Membuat kami sesekali merinding,
Kadang juga tertawa Miring

Kami tertawa lepas
Berayunan di pepohonan jati
Berseluncur di rumput tebal lereng
Sungguh menyenangkan
Meski sesekali celana robek
Karena tersangkut di ranting berbatu,

Hembusan angin itu membuat lupa waktu

Di bukit itu
Ku habiskan waktu bermain bersama sebaya
Mencari kayu ketapel,
Memanjat sarang terbang,
Hingga memburu pemandangan,

Aku mendaki hingga ke batu pijakan,
Ku pandang tempat dimana kapal berlalulalang
Ke kiri kanan badan gemetar
Karna pijakan yang mulai curam.


Iya di bukit itu ku rasakan angin dari ketinggian,
Ku pandang awan bermain layang -layang
Meski benang tetap ku gengam.

Ku genggam sebuah batu bantal
Yang sempat ku ukir cinta
Bersama anak kampung halaman

Di bukit itu.
Iya di bukit kecil berbantal
Aku tertidung dengan tawa riang
Dan ku tanam mimpi berjuta khayalan.

Bangkalan, 2020.

*) Penulis Adalah Kader Aktif Rayon Sunan Cendana Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar