Duka Membawa Berkah


 

Selasa (05/01/2021) sekitar pukul 14.30 saya berkumpul di stadion bertepatan di warung kaki lima dan lebih akrabnya di sebut Berung mbuk, saya duduk bersantai dengan empat teman lainnya di warung itu sambil menunggu datangnya temen temen yang lain, yang mau ikut takziyah, tidak lama kemudian turun lah hujan yang membuat saya harus bersantuy sejenak sambil menikmati dinginnya suasana tersebut.


Tidak lama kemudian hujan pun mulai reda menandakan saya harus berangkat menuju kediaman pak Yon untuk menunaikan niat saya takziyah dikarenakan teman-teman yang lain pun sudah mulai datang satu persatu. Saya pun langsung bergegas dan bersiap-siap berangkat, kebetulan waktu itu saya harus mengikuti intruksi dari temen saya yang harus boncengan dengan si ehem. Hehehheh


Perjalanan pun berlangsung, saya pun harus berhati hati karena si ehem takut dengan kecepatan tinggi. Setelah saya menempuh perjalanan kira kira 180 km, hujan pun harus turun lagi, entah kenapa suasana waktu itu tidak terlalu bersahabat, mungkin karna saya terlalu senang karena merasa boncengan dengan si ehemm, sehingga hujan pun harus turun lagi.


Disisi lain saya juga ada rasa senang dengan turunnya hujan, karena si ehem udah mulai panik dengan hadirnya hujan tersebut, sehingga si ehem pun menyuruh saya supaya agak sedikit menambah kecepatan untuk menghindari hujan yang semakin lebat. keadaan saat itu menyuruhku menjadi spiderman yang harus menjaga semua orang dari kepanikan, tapi aku hanya terfokus pada si ehem. Wkwkw


Sesampainya di kediaman pak yon saya dan si ehem sedikit basah, hujan membuat saya dan si ehem agak sedikit risih dengan kehadirannya karna harus basah dan kedinginan.  Saya pun langsung bergegas bersama teman-teman yang lain untuk masuk kerumah pak Yon, dikarenakan waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 bacaan tahlil pun dimulai yang dipimpin oleh salah satu dari teman kami.


Tahlil pun harus berakhir dengan doa, dan dilengkapi dengan makan-makan yang membuat saya dan salah satu teman saya harus bersaing ketat agar bisa makan lebih banyak dan cukup buat malam hari.


Acara pun berakhir, menandakan saya harus pulang dengan membawa bingkisan yang merupakan salah satu adat madura yang masih dilestarikan sampai saat ini. Waktu udah menunjukkan pukul 17.20. saya langsung mengambil motor dan menunggu si ehem yang masih berjalan santay menuju parkiran, saya pun pulang dengan perut kenyang dan bingkisan yang lumayan banyak.


Di tengah perjalanan, hujanpun harus turun lagi lebih deras dari sebelumnya, dan berhasil membuat saya dan si ehem kedinginan. Sesampainya di pertengahan jalan salah satu motor temen saya mogok karna kehabisan bensin, dan kebetulan disana masih ada saya yang harus membantunya.


Hujan pun makin deras sehingga membuat saya harus berhati hati karena tidak bisa menerobos derasnya hujan, yang membuat mata saya kesakitan. Saya pun harus memastikan si ehem baik baik saja dengan mengantarkannya pulang Sampek rumah, dan saya pun harus minta maaf pada orang tua si ehem karena membuat anaknya harus basah ikut takziyah.


Saya berharap si ehem baik baik saja.hahahahahaha😅😅😅


📝catatan lek boy📝

Tidak ada komentar:

Posting Komentar