BANGKITLAH PEMUDA INDONESIA

 

Foto ilustrasi Wiji 


Penulis: Wiji_sin

Pada 17 Agustus 1945, Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia didampingi oleh Bung Hatta. Pesan kemerdekaan berkumandang melalui berbagai media pada seperti radio, surat kabar, bahkan dari mulut kemulut. Namun, penjajahan di Indonesia belum berakhir sepenuhnya. Tepat pada bulan September 1945 tentara Belanda mendarat di Indonesia. Belanda pun mengabaikan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengibarkan bendera Belanda di Surabaya tepatnya di Hotel Yamato. Rakyat Surabaya pun geram dengan hal itu hingga pada tanggal 10 November, hari di mana  pada saat itu sangatlah bersejarah bagi bangsa Indonesia, tokoh yang selalu teringat dalam pikiran kita adalah sosok pahlawan Indonesia yaitu Bung Tomo. Bung Tomo telah berhasil menarik pemuda melalui pidatonnya sehingga bisa memberikan semangat nasionalisme terhadap para pemuda Indonesia (Surabaya dan sekitarnya) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kita sudah dihadapkan dengan dua pilihan: “merdeka atau mati”. Jenderal Soedirman juga pernah berkata “Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta, dan benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapa pun juga”. 

Saat ini Indonesia merdeka telah tepat tujuh puluh enam tahun lamanya, dan  para pahlawan serta pemuda Indonesia telah berhasil dalam membangun bangsa menjadi bangsa yang makmur. Kemudian, kini sudah saatnya bagi generasi muda bangsa Indonesia untuk terus bersatu dan membulatkan tekad kuat membangun Ibu Pertiwi. Perjuangan para pahlawan yang telah mendirikan bangsa Indonesia haruslah dimaknai dengan sepenuh jiwa, dan kita generasi muda harus menjaga betul peninggalan para pahlawan dan penerus bangsa seharusnya memiliki semangat yang terus berkobar untuk saling bahu-membahu menjaga tanah air tercinta.

Dengan adanya hari pahlawan menjadi semangat bagi pemuda jika ingin negara kita dihargai oleh bangsa lain, maka selaku generasi penerus harus mampu menghargai bangsa sendiri dengan mengisi kemerdekaan dalam bentuk karya nyata dan prestasi diri yang telah diraih oleh pemuda juga harus mampu berada pada garda terdepan untuk menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Di tengah meningkatnya intoleransi antara sesama masyarakat Indonesia. Sosok pahlawan sekarang yang kita butuhkan mempunyai kriteria pemuda yang berintelektual untuk bisa menghadapi carut-marutnya negara kita sendiri.

Bangunan intelektual sepertinya bukan menjadi harta yang dibanggakan. Anak muda kemudian hanya tumbuh dan hidup di bawah bayang bayangan hegemoni budaya populer. Masih ingat, bintang emon yang trending beberapa waktu lalu? anak muda penggiat stand up komedi ini, mengkeritik kepolisian yang dianggap gagal melakukan keadilan hukum terhadap Novel Baswedan. Dikarnakan budaya populer belum akan memberikan dampak apapun terhadap kekuasaan yang otoriter. Kekuasaan yang munkin dianggap gagal dan masih bertahan. Begitulah karakteristik budaya papuler hanya trending sementara lalu hilang digantikan oleh budaya lain. 

Maka dari itu para pemuda memang berperan penting dalam kemajuan suatu negara, bahkan Bung Karno pertna mengatakan “beri saya 10 pemuda akan ku guncangkan  dunia”. Sebagai pemuda harus mempunyai semangat berubah suatu negara lebih maju lagi. Seperti halnya yang menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia selalu mengambil sisi positif dari setiap yang ada meski berbeda serta meninggalkan sisi negatif. Pemuda harus selalu memiliki semangat jiwa perubahan untuk membangun negara Indonesia yang mandiri tetap bersatu dan damai walaupun berbeda ras, suku, agama, dan budaya itu bukan alasan untuk dapat berpikir rasional. Demokratis tetap kritis dalam menuntaskan segala yang ada di negara kita.

Banyaknya permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini. Kekurang kepastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depan. Sejauh ini belum seimbang antara jumlah generasi pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun nonformasi. Tingginya jumlah putus sekolah karena berbagi sebab, bukan hanya merugikan generasi muda sendiri tetapi juga merugikan seluruh bangsa. Terjadi peningkatan jumlah golongan pemuda yang putus sekolah, hal ini juga berdampak pada perubahan pola pikiran dan minat pemuda yang lebih memilih mencari lapangan pekerjaan, hingga rela merantau dari desa ke kota. kekurangan lapangan pekerjaan serta mengakibatkan meningkatnya pengangguran dikalangan generasi muda, berkurangnya prokduktivitas dikalangan masyarakat khususnya kaum pemuda. Ada pun, perwakilan organisasi kaum muda tersebut bergerak dalam pilihan peran pemuda dengan  batalion yang memiliki berapa misi mulai dari pemetaan kasus dan kondisi implementasi kebijakan efektif di daerah.

Pada saat ini kita digencarkan dengan adanya virus corona yang sudah menyebar ke mana-mana bukan hanya di Indonesia tetapi seluruh dunia. Oleh karena itu masyarakat harus siap dalam memhadapi Covid-19 yang menyebar pada tanggal 26 Oktober 2020 lalu. Pada saat ini penyebaran Covid-19 menjadi kegelisahan dan kekhawatiran bagi banyak kalangan masyarakat, meski pemerintah sudah mengambil berbagai langkah strategi. Peran pemuda untuk memaparkan data yang menunjukan kaum pemuda Indonesia peduli dalam mencegah penyebaran covid 19. Hasil tersebut diperoleh melalui jejak pendekatan kepada masyarakat bentuk partisipasi yang diberikan melalui bantuan berupa masker, vitamin, obat-obatan dan lain sebagainya untuk keselamatan bangsa. 

Sebagai generasi muda penerus bangsa harus mengatasi ketertinggalan posisi indonesia tersebut sukses atau tidaknya pemuda Indonesia harus bangkit menghadapi persaingan ini. Untuk menjamin regenerasi bangsa menuju yang lebih berkualitas dilihat dari aspek pendidikan dan kesehatan yang mempunyai kontribusi penting. Aspek pendidikan akan meningkatkan kemampuan dan kompetesi para pemuda sementara itu aspek kesehatan akan menjamin bahwasanya usia generasi muda menjadi lebih panjang dan lebih semangat untuk mengabdi kepada bangsa Indonesia. Hal tersebut tentunya sebagai wujud membangun jiwa nasionalisme dan mencintai Tanah Air Indonesia, memang perlu ditanam melalui proses pendidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar