Regenerasi Kepengurusan Rayon Sunan Cendana

 


Rayon Sunan Cendana adalah satu satu rayon yang ada di komisariat PMII STKIP PGRI Bangkalan. Rayon Sunan Cendana berdiri pada tanggal 7 Maret 2016 dengan ketua pertama Imam Fiqli periode 2016-2017, Suhaibin Sofa 2017-2018, Heriyanto 2018-2019, Syaiful Bahri 2019-2020, Fachrurrosi 2020-2021, Qomaruddin 2021, Sahabat Hadory 2021/2022.


Nama Rayon Sunan Cendana dicetuskan oleh Moh Ridlwan salah satu kader PMII STKIP PGRI Bangkalan. Pada saat pembentukan rayon dan disepakati nama Rayon Sunan Cendana yang di ambil pada saat forum tersebut. Moh Ridlwan mengusulkan dengan nama Rayon Sunana Cendana dengan alasan dari sahabat Ridlwan adalah kita perlu mengingat tokoh di madura, yaitu Sunan Cendana. Sedikit sejarah bahwa Sunan Cendana adalah salah satu wali Allah yang menyebarkan Islam pertama kali di tanah Madura dan harus diketahui kader PMII sebagai organisasi berbasis Islam Aswaja.


Rayon Sunan Cendana Sebagai organisasi pengkaderan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) selalu memiliki cara untuk membentuk kadernya menjadi kader yang berpotensi di segala bidang, mengacu pada Ad/ART Bab VI pasal 4 tentang tujuan PMII sendiri, oleh karenanya adanya rayon ini untuk mencetak kader yang bisa menjalankan tujuan dari PMII sendiri.


Dalam skala Rayon dapat dikatakan bahwa PMII sedikit banyak memiliki permasalahan yang sering terabaikan atau mungkin belum terselesaikan secara rapi, dan biasanya permasalahan tersebut mengimbas pada penerus estafet kepengurusan atau anggota yang dimana anggota dalam PMII adalah tunas, yang mana tunas akan tumbuh semakin besar namun, tidak semudah itu untuk menghasilkan tunas yang baik dan bermanfaat. jika ingin menghasilkan tunas yang baik tentu saja harus melakukan beberapa pemupukan dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan tunas yang baik, kalau sudah dipupuk secara baik maka suatu organisasi akan berimbas pada keadaan yang ideal. sementara permaslahan yang sering kita jumpai disuatu organisasi adalah kurangnya rasa cinta terhadap organisasi, maka tugas pengurus harus memberikan kenyamanan dan pendidikan yang berkualitas sejak awal MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) agar anggota dan kader memiliki rasa cinta dan tanggung jawab atas organsisasi.


 Ada faktor lain yang memicu pasifnya seorang anggota dalam bergerak di PMII yaitu kecemburuan social, lebih banyaknya anggota daripada pengurus yang jadi pemicu dimana anggota merasa kurang diperhatikan daripada anggota lain, sehingga membuatnya malas untuk mengikuti agenda yang ada, walaupun sudah melakukan komunikasi agar keberlangsungan organisasi tetap berjalan dengan baik, komunikasi dari anggota dengan pengurus bahkan sebaliknya Pada dasarnya yang terbaik bukan yang datang dengan segala kelebihannya tetapi yang terbaik adalah yang mampu berjuang hingga akhir perjuangan.


Rayon Sunan Cendana diberi tugas oleh komisariat untuk menjalankan pendekatan pengkaderan sejak awal, hal ini untuk mempersiapkan kader-kadernya di masa yang akan datang supaya mencetuskan suatu pergerakan yang nyata baik ketika menjadi anggota, kader bahkan menjadi pengurus.  Disisi lain rayon juga membentuk suatu konsep yang berbeda dari komisariat, dimana komisariat hanya mempersiapkan acara seremonial, sedangkan rayon fokus kepada pengkaderan dan kajian-kajian rutin dan diskusi diwarkop-warkop, konsep yang keliatan biasa-biasa saja tapi realita nyata dapat membawa kader dan anggota benar-benar di anyomi bahkan dirawat betul oleh pengurus.


Rayon Sunan Cendana memiliki progman, diantaranya berkunjung ke makam syech Zainal Abidin setiap tahunnya (sunan cendana), melihat latar belakang nama rayon yang mengambil dari nama sunan cendana, maka kunjungan ini menjadi prioritas utama dalam perogram rayon, program ini biasanya di laksanakan dengan anggota baru agar anggota baru bisa tau langsung makam sunan cendana. Ada progman tawassul dimakam Syehchona Kholil Bangkalan setiap malam jum’at, karena rayon berada diruang lingkup Bangkalan maka progman ini dijalankan setiap malam jum’at, juga melihat latar belakang Mbah Kholil Bangkalan  merupakan ulama besar dipulau Madura dan meahirkan murid-murid diberbagai Nusantara.


Rayon juga merawat anggota dan kader yang sudah aktif bahkan yang jarang aktif agar cintanya akan organisasi PMII teruslah berproses hingga tertanam, terus berkembangkan pengetahuannya, tingkatkan pengabdiannya terus terukir, dan ketika cintanya sudah terkolaborasikan maka, cinta yang ada di tubuh sahabat-sahabat pergerakan akan terus tertanam sesuai dengan tujuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).


MALIK M.Q

PMII Rayon Sunan Cendana

KOMISARIAT STKIP PGRI Bangkalan