PC PMII Bangkalan Bersama PC NU Bangkalan: Teguhkan Nilai-Nilai Ke Islaman

Foto Dok. Penulis Opini

     Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya. Pendirian PMII dipromotori oleh kalangan muda Nahdhatul Ulama (NU) meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan independen dari NU.

      Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan pastinya melalui berbagai tekanan baik dari kalangan NU itu sendiri ataupun kalangan tokoh tokoh yang ada pada saat itu. Tetapi, atas dasar kekompakan, semangat, dan kegigihan, sehingga PMII masih tegak, kompak, dan tetap memiliki insting yang kuat ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro ke rakyat untuk menyuarakan hak hak rakyat hingga pada saat ini, namun penulis sangat menyayangkan PMII Kabupaten Bangkalan ada gejolak yang menurut penulis sangat tidak dapat di ambil hikmahnya.

        Kita ketahui bersama PMII Bangkalan sudah melaksanakan konfercab pada bulan Desember 2022 kemarin, bukan rahasia umum lagi pasca pelaksanaan konfercab kemarin banyak problematika yang terjadi khususnya di tubuh PMII Bangkalan itu sendiri sehingga mengakibatkan perpecahan yang sampai sekarang belum teratasi

          Asumsi penulis merasa banyak kepentingan senioritas dan juga kepentingan kelompok sehingga untuk menjaga hubungan antar rayon, komisariat khususnya di PMII Bangkalan untuk sekarang semakin sulit karena di kabupaten Bangkalan khususnya senior-senior yang bermain disana tidak ada yang dewasa, bisa dikatakan mereka lebih cenderung menjunjung tinggi egosentris dan tidak memikirkan keadaan kadernya sehingga kader PMII Bangkalan khususnya di kalangan rayon dan komisariat menjadi korban atas tindakan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab itu, sehingga perpecahan di tubuh PMII Bangkalan tidak dapat dihindarkan lagi dan larut sampai saat ini.

        Mengingat dan Berbicara sejarah PMII dilahirkan dan tegak sampai saat ini karena kegigihan dan kekompakan mahasiswa Nahdlatul ulama pada saat itu , tetapi beda halnya dengan PMII Bangkalan pada saat ini, problematika yang terjadi di internal PMII sendiri saja belom selesai apalagi ingin menerapkan yang namanya three fungsi mahasiswa saya rasa tidak akan maksimal atau kemungkinan tidak akan berjalan.

       Maka seharusnya senior senior yang ada di kabupaten Bangkalan duduk bersama mencari solusi yang sekiranya tepat dan mempersatukan kembali kader kader PMII yang sebelum nya pecah karena efek dari problematika konfercab Pmii Bangkalan pada saat itu, dan mulai membangun soliditas dan bergerak bersama demi keutuhan dan kenyamanan warga negara Indonesia .

      Pada tanggal 16 Agustus 2023 bertepatan di masjid Martajasaah pesarean syaikhona Kholil PC NU Bangkalan mengundang seluruh Banom NU pada saat itu dan juga kader kader PMII Sekabupaten Bangkalan untuk melaksanakan apel kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke - 78, saya kagum atas sikap PCNU pada saat itu di akhir acara PCNU memanggil para petinggi/ ketua yang sampai saat ini mengklaim dirinya sebagai ketua PC PMII ber foto bersama dan diikuti oleh seluruh kader PMII Sekabupaten Bangkalan.

Foto Dok. Ketua PC NU, Sekertaris PC NU, Ketua PC PMII Bangkalan.


         Semoga dengan tindakan dari PCNU Bangkalan pada saat itu bisa mereda atau bisa menyelesaikan problematika yang terjadi di badan Pmii Bangkalan itu sendiri dan semoga tindakan dari PCNU Bangkalan berkelanjutan baik dari PCNU atau pun senior yang ada di Pmii khususnya turun langsung untuk menengahi dan memperbaiki Pmii di Bangkalan khususnya.


Foto Dok. Bersama Ketua PC NU dengan Pengurus PC PMII Bangkalan.

Penulis. Imam Oke Oke
Kader PMII STKIP PGRI Bangkalan
Editor. Rifani


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Foto Dokumentasi Penulis Opini


Manusia mempunyai kemampuan untuk melihat masa depan. Akal pikiran manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi yang diinginkan. Ilmu dan teknologi saling berkaitan erat karena tanpa ilmu tidak ada penerapan baru untuk teknologi dan tanpa teknologi tidak ada yang akan menikmati penemuan ilmu, jadi kita sebagai manusia harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita tidak ketinggalan zaman.

perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Perkembangan teknologi dan informasi di dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang di tandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi, dan bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang ikut terlibat dalam kemajuan media informasi dan teknologi, terutama dalam dunia pendidikan.

Dunia pendidikan telah mengalami perubahan signifikan seiring berjalannya waktu. Dulu, pendidikan terbatas pada ruang kelas dan buku teks, tetapi saat ini, perkembangan teknologi telah membawa transformasi mendalam dalam cara kita belajar dan mengajar, Sekarang dalam proses belajar pembelajaran tidak luput dari teknologi contohnya Handphone, komputer, proyektor dll. Hal ini membuat siswa dapat mudah untuk belajar.

Ilmu dan teknologi tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan dan ide-ide cemerlang bagi siswa. Sementara teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih. Di karenakan Peranan teknologi pada pembelajaran adalah memfasilitasi terbentuknya hubungan secara kolaboratif dan membangun makna dalam konteks yang lebih mudah dipahami.

Teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu menuju pembelajaran jarak jauh dan sumber belajar daring yang melimpah. Keunggulan pembelajaran jarak jauh atau daring yakni Bisa menghemat biaya dan waktu, lebih praktis dan flexibel, pendekatan yang lebih sesuai, pengalaman belajar yang menyenangkan, lebih personal, mudah didokumentasikan, ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan kertas, dan yang terakhir alternatif selama social distancing.

Tetapi dibalik keunggulan pembelajaran jarak jauh atau daring ada juga kelemahannya yakni Terbatasnya akses internet. Jika siswa berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi siswa untuk mengakses layanan tersebut, terkadang juga siswa apatis ketika pembelajaran hal ini dikarenakan saat proses belajar berlangsung siswa bisa melakukan aktivitas lain,Misalnya bermain game, membuka pesan masuk, atau membuka media sosial,sehingga siswa tidak memperhatikan materi yang di ajarkan guru.


Penulis. Khusnul

Anggota PMII Rayon Cakraningrat STKIP PGRI Bangkalan

Editor. Rifani 


PK PMII STKIP PGRI Bangkalan Gelar Sekolah Kepenulisan, Wujudkan Kader Ala Mahbub Junaidi.

 

Foto Dok. Kegiatan Sekolah Kepenulisan Bersama Pemateri.

Sekolah pelatihan penulisan esai dan berita ini dilaksanakan hari selasa pada tgl 15 agustus 2023. Yang mana pelatihan ini dilaksanakn karena rasa kepedulian terhadap kader-kader pmii saat ini untuk menciptakan kader yang berkualiatas. 

Bahkan ada salah satu senior PMII yaitu sahabat Alwin Faruq berpendapat tetang acara sekolah pelatihan penulisan esai dan berita terhadap kader pmii siang ini. Ia mengatakan “ Bahwa acara pelatihan penulisan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk kader pmii khususnya kader pmii yang ada di Bangkalan, karena kader PMII saat ini sangat minim untuk menulis Sebagian lebih minat untuk membaca. Bahkan masih banyak kader yang kurang memahami betapa pentingnya menulis salah satunya untuk meningkatkan daya ingat kita”.


Untuk mengatasi dan menyadarkan kader-kader PMII saat ini bahwa literasi khususnya di bangkalan tepatnya di kader pmii daya tarik masih bisa dikatakan sangat minim sekali. Salah satu solusi dari ketidak minatan ini dengan adanya SKKP ini kader PMII sahabat-sahabat bisa belajar antusias dan bisa mengaktualisasikan ilmu lewat kegiatan ini. Dengan kegiatan ini kami bisa menyampaikan informasi dengan baik Dan juga bisa mencipatakan sebuah karya tulisan. Contohnya seperti: esai, artikel, makalah dll. 


“Dan solusi yang terbaik untuk menambahkan minat menulis yaitu dengan cara menfasilitasi media tulisan, menghargai dan memberikan dukungan terhadap hasil penulisan kader pmii”. Ungkap Samsul Arifin selaku senior PMII.  


Untuk memulai menumbuhkan kebiasaan yaitu dengan cara membaca karena dengan membaca kita akan lebih banyak mendapatkan informasi untuk nantinya kita tulis sehingga menghasilkan sebuah karya tulis.

 

Samsul arifin menegaskan “Jangan pernah membatasi imajinasi para kader-kader PMII. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam belajar menulis yaitu tidak perlu mengajarkan terlalu banyak tata bahasa saat kader pmii Baru memulai belajar menulis”. 


Dengan menulis kita akan belajar cara-cara mengembangkan ide-ide, menyeleksi, dan menyusun, menemukan cara yang sesuai untuk mengekspresikannya mengevaluasi Serta merevisi apa yang mereka tulis. Dengan demikian kita belajar menulis sehingga bisa mengembangkan bakat minat kita untuk berekpresi secara kreatif.


Penulis. Husnul, Hadori, Risma, dan Alda.

Editor. Rifani

Perempuan dan Pendidikan

 

Foto Dok. PenulisOpini.

                     

Organisasi PMII. Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia merupakan organisasi ekstra kampus yang mencari solusi agar Indonesia lebih maju kedepannya, terutama yang berkaitan dengan masyarakat awam bagaimana kita bisa mengubah pola pikir mereka tentang pendidikan, khususnya pada kaum perempuan, yang mana banyak orang tua melarang anak perempuannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, karna menurut mereka pendidikan tidak begitu penting, mereka hanya mementingkan anaknya mengahasilkan banyak uang, karena dengan begitu mereka di bilang. Dan para orang tua terjebak oleh pradigma yang seperti itu, apalagi mereka punya pemikiran yang sangat sulit untuk di rubah seperti,
"Perempuan maskipun berpendidikan tinggi pasti pada akhirnya kembali lagi ke dapur, kasur dan sumur". Nah, disitu hadir yang namanya organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berusaha untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwasanya perempuan juga bisa setara atau berperan sama halnya laki-laki.

Secara garis besar pendidikan sekarang di bangkalan khususnya yang ada di ruang lingkup pedesaan tidak begitu penting bagi mereka, maka dari itu organisasi PMII pergerakan mahasiswa Islam Indonesia sangat berperan untuk bisa mengubah pola pikir tersebut, apalagi tanggung jawab mahasiswa sebagai agen perubahan.


Ada dua objek yang akan penulis sampaikan.

Pertama, tentang pendidikan yang sebagian masyarakat tidak mau menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi apalagi pada zaman modern ini yang mayoritas orang lebih mengedepankan uang dari pada pendidikan dengan beberapa keluhan, diantaranya; "kalau terus berpendidikan kapan dapat uang/sukses, mending bekerja dapat uang banyak dan tidak merepotkan orang tua". Ada juga yang ingin anaknya melanjutkan ke perguruan tinggi tapi terkendala oleh ekonomi yang biasanya orang tuanya berkata "Utuk dimakan saja sulit apalagi untuk biaya kuliah". Kira-kira seperti itu kalimat yang disampaikan oleh salah satu orang tua tetangga saya. 

Mengapa masyarakat punya pemikiran begitu? Karna kita sebagai mahasiswa tidak melakukan yang namanya pengayoman/pendekatan dan pengenalan kepada masyarakat. 

Kedua, tentang Mahasiswa. Mahasiswa sekarang sudah jauh berbeda dengan mahasiswa dahulu, mahasiswa dahulu ketika berprofesi sebagai mahasiswa mereka akan betul-betul berproses, baik di akademik maupun non-akademik. Mereka juga membuktikan bahwa proses mereka tidak mengecewakan ketika sudah lulus menjadi Sarjana, beda halnya dengan mahasiswa sekarang yang profesinya sebagai mahasiswa hanya sekedar formalitas. Mahasiswa sekarang lebih mengedepankan gaya hidup di bandingkan kebutuhan hidup, ketika ke kampus hanya gaya-gayaan, bersepatu, berseragam dan berdasi. Mereka lupa tuajuan utama kuliah padahal tujuan utamanya adalah berproses, membawa perubahan pada dirinya khususnya dan kepada sekitarnya pada umumnya. Sehingga ketika mereka lulus menjadi sarjana mereka kebingungan mau bekerja apa, melamar kerja kemana-mana tapi di tolak dari situ penyelan tiba pada dirinya.

Nah, ini yang menjadi daya minat masyarakat berkurang menyekolahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi, karna disitu pendidikan dan mahasiswa tidak mencerminkan hal-hal yang positif bagi mereka, apalagi pada era sekarang pendidikan di sertai dengan politik yang katakanlah mematikan. Seperti mendaftar biaya siswa, kita harus punya orang dalam, tidak ada orang dalam ditolak biasiswa, lulus biasiswa di bagi dua dengan orang dalamnya. Ini sangat parah, padahal menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.  

Dan mahasiswa Menurut Kartono dalam (Ulfah, 2010). Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain : Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegansi.

Tapi sekarang tidak lagi seperti itu, Pendidikan dan mahasiswa tidak sesuai dengan harapan masyarakat, dan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang katanya ingin mencerdaskan anak-anak bangsa saya rasa sudah kadaluarsa.


Seharusnya mahasiswa ini memberikan ide-ide nya kepada masyarakat menyadarkan masyarakat bukan malah menjadi provokator masyarakat atau menjadi pemecah belah masyarakat.

Penulis. Abdurrahman

 Kader PMII Rayon Sunan Cendana STKIP PGRI Bangkalan.

Editor. Rifani

PMII STKIP PGRI Bangkalan, gelar Sekolah Kepenulisan

 

Foto Dokumentasi Kegiatan Kepenulisan PK PMII STKIP PGRI Bangkalan 

Bangkalan, selasa, 15 Agustus 2023- telah terlaksana kegiatan pelatihan sekolah kepenulisan kader PMII(SKKP) yang diadakan oleh PK PMII STKIP PGRI BANGKALAN, diikuti oleh kader PMII STKIP PGRI BANGKALAN. Bertempat di rumah dinas DPRD Bangkalan. 

Latar belakang diadakannya pelatihan ini karena menurunnya minat mahasiswa dalam bidang kepenulisan, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh salah satu panitia kegiatan ini yaitu Sahabat Rifani "Melihat kondisi sosial sekarang, minat kader PMII dalam kepenulisan mulai berkurang sehingga diperlukan pelatihan untuk menumbuhkan kembali minat kader PMII"

Sahabat Rifani juga memaparkan bahwa belakangan ini mahasiswa cenderung kurang tertarik untuk berproses dalam sebuah organisasi karena memakan waktu cukup lama. Mereka lebih tertarik pada program program yang ber-impact langsung terhadap diri mereka sendiri, seperti contoh program student exchange, kampus mengajar dan lain sebagainya. Maka dari itu PMII harus memiliki sebuah program nyata untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Salah satunya dengan mengadakan SKKP, sebagai bentuk pelatihan dasar-dasar kepenulisan yang diperlukan untuk mengolah informasi. Melihat kondisi peradaban teknologi yang semakin maju, pergerakan fisik seperti demo sudah kurang relevan bagi mahasiswa. Maka, pergerakan dengan karya tulis yang berikutnya akan dipublikasikan menjadi suatu hal yang tidak dapat diabaikan pada era ini. 

Terdapat dua pemateri dalam acara tersebut, (nama pemateri pertama) menyampaikan materi esai dan berita. Beliau menyampaikan pada peserta, sebagai pemula dalam menulis sebaiknya fokus pada isi atau pokok permasalahan karya tulis "Tidak perlu memusingkan piramida terbalik dulu, jika bukan ingin jadi pengamat. Karena masalah jenis susunan piramida dan piramida terbalik ini dinilai oleh pembaca" Pungkasnya. Karena beberapa peserta terlihat kurang dapat memahami mengenai peletakan ide pokok dalam materi esai, sedangkan waktu forum terbatas dan pada dasarnya hanya cukup untuk menyampaikan dasar dari materi-materi tersebut. 

Untuk pemateri kedua, (nama pemateri ke-dua) menyampaikan materi tentang puisi. "Pada dasarnya tidak ada teori tertentu dalam membuat puisi. Tulislah sesuai dengan perasaan kalian saat sedang menulisnya" Jelasnya. Tidak ada aturan tertentu dalam menulis puisi,. Ikuti kata hati, menggunakan bahasa sehari hari dan dapat dimengerti sudah cukup bagi pemula. Begitulah pokok dari materi yang disampaikannya pada SKKP. 

Sedangkan dalam pelaksanaannya sendiri, menurut peserta yang bernama junaidi "Acaranya berjalan dengan lancar, namun suasana atau keadaan kurang memadai karena menulis sendiri membutuhkan suasana yang hening sedangkan tempat berlangsungnya acara di pinggir jalan. Memungkinkan suara lalu lalang lalu lintas terdengar dengan jelas. Namun, karena pemateri yang luar biasa, maka semangat belajar kepenulisan tidak berkurang meskipun kondisi tempat yang kurang memadai" Pungkasnya. 

Dengan diadakannya acara ini besar harapan untuk kemajuan kualitas kepenulisan kader PMII. Agar website dan platform online PMII dapat dimanfaatkan secara maksimal. sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat samsul arifin "Dengan adanya acara ini, diharapkan kader PMII bisa menulis berita dengan baik dan bagus, bisa menyampaikan informasi, juga dapat memanfaatkan teknologi informasi terkini secara optimal. "

Penulis.  Mahendra, Junaidi, Atiqo, dan Khoirul Arifin.

Editor. Rifani

Pentingnya Pendidikan Bagi Pemrempuan

 

       "Perempuan itu buat apa sekolah tinggi-tinggi nanti ujung-ujungnya kedapur juga, eman buang duit aja". Kata orang yang menganggap remeh pendidikan untuk seorang perempuan.Di seluruh dunia perempuan menghadapi ketidak setaraan dan kurangnya dukungan untuk berpendidikan bagi perempuan.
      Adapun Pendidikan memiliki tujuan penting yaitu untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi individu sebagai manusia seutuhnya. Pendidikan memiliki fungsi untuk memberikan sumbangan pada perkembangan dan pemeliharaan Pendidikan di negara masing-masing. Individu yang memiliki Pendidikan tinggi diharapkan mempunyai kesadaran lebih untuk dapat belajar sepanjang hidupnya. Individu juga diharapkan memiliki pengetahuan baik secara ilmu maupun teknologi yang terus mendorong dirinya untuk maju dan terus belajar. 
         Pentingnya Pendidikan bagi perempuan, karena perempuan merupakan madrasah pertama bagi anaknya. Perempuan yang akan mengurus dan merawat tumbuh kembang anaknya. Dengan pendidikan yang dimiliki tentunya seorang perempuan juga menginginkan anak yang saleh dan juga cerdas. mengutip dari seorang selebriti indonesia yaitu Prilly Latuconsina yang mengatakan "Anak kita berhak mempunyai ibu yang cerdas dan pintar, maka itu penting bagi perempuan untuk berpendidikan yang tinggi, karna nanti perempuanlah yang akan mendidik anak".
Pentingnya pendidikan bagi seorang perempuan bukan hanya sebagai madrasah pertama bagi anaknya tapi juga supaya menaikkan derajat perempuan yang sempat dijatuhkan. Banyak perempuan yang berpendidikan tinggi untuk memberi tahu pada dunia bahwa kaum perempuan juga bisa meraih prestasi dan bekerja dengan sebaik mungkin. Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki kualitas dan potensi yang baik.
        Dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangatlah perlu bagi perempuan demi meningkatkan potensi dan kualitas pada dirinya serta untuk mempersiapkan hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Hilangkan pemikiran-pemikiran tentang “Perempuan tidak layak berada di posisi yang sama seperti laki-laki". Karena pada kenyataanya banyak perempuan yang memiliki potensi serta kemampuan yang baik.
    Pendidikan yang diraihnya tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, namun apabila ilmu tersebut disebar luaskan pada orang lain maka akan menjadi amal jariah bagi perempuan tersebut. Mengapa pendidikan itu penting? Karena setiap hal yang ingin kita lakukan tentunya harus didasari dengan ilmu, karena perbuatan tanpa ilmu maka akan menimbulkan kerusakan.

Penulis: Robiatul Izzah
Kader : Rayon Sunan Cendana
Editor : Rifani

SKKP ( SEKOLAH KEPENULISAN KADER PMII ) PELATIHAN PENULISAN ESSAY DAN BERITA KOMISARIAT STKIP PGRI BANGKALAN 2022-2023

 

Foto penulis yang ikut kegiatan Sekolah Kepenulisan Kader PMII 

Upaya menjaga budaya literasi PMII Komisariat STKIP PGRI Bangkalan mengadakan kegiatan literasi yang dikemas menjadi Sekolah Kepenulisan Kader PMII (SKKP) pada tanggal 15/08/2023 di rumah dinas kabupaten Bangkalan

Gairah literasi yang sudah sangat minim menjadi tujuan utama diadakannya kegiatan SKKP untuk menarik minat dan mengasah kader PMII agar mampu dalam dunia kepenulisan tentunya  

Dalam acara yang diselenggarakan oleh komisariat PMII STKIP PGRI BANGKALAN mendapatkan apresiasi dari beberapa warga pergerakan, tanggapan yang pertama datang dari ketua Rayon Sunan Cendana sahabat Ilyas Ruheyat “ Sekolah Kepenulisan Kader PMII (SKKP) sangat luar biasa untuk diikuti oleh kader PMII, harapan kedepannya kegiatan seperti ini mampu mengembangkan kader-kader yang bisa, dan lebih aktif dalam dunia kepenulisan”. Ujar ketua rayon Sunan Cendana yang begitu antusias untuk memberikan kesan positif untuk kegiatan SKKP.

Materi essay menjadi topik pertama yang dibahas dalam kegiatan tersebut dan dilanjutkan dengan membahas bagaimana menulis berita yang baik dan relevan agar mudah dipahami, puisi menjadi bagian penutup yang menggairahkan untuk dibahas oleh sahabat dan sahabati yang berjumlahkan 13 peserta.   

“ini merupakan salah satu program sangat luar biasa, karna kenapa? Ketika kita hanya banyak membaca saja akan tetapi tanpa suatu bentuk tulisan maka hal itu hanya menjadi pandangan pengetahuan bagi dirinya sendiri akan tetapi tidak bisa di nikmati oleh orang lain, ketika kita lihat dalam kegiatan ini ingin memberikan inovasi yang berbeda sehingga teman-teman PMII komisariat STKIP PGRI BANGKALAN ini untuk bisa aktif dalam dunia literasi khususnya dalam dunia kepenulisan’’ tutur sahabat Malik QS yang merupakan sekum Rayon Sunan Cendana.

Dengan rasa antusias kegiatan SKKP berjalan dengan efektif dan kondusif yang dikonsep dengan diskusi santai, sehingga ketika ada hal yang tidak dipahami bisa langsung ditanyakan dan pemateripun menerangkan dengan Bahasa yang mudah dipahami   

 “adanya sekolah Kepenulisan ini sangat bermanfaat, khususnya pada diri saya sendiri dan kader-kader yang ada di naungan KOMISARIAT PMII STKIP PGRI BANGKALAN. Dan saya juga berharap adanya sekolah Kepenulisan ini berkelanjutan, dalam artian tidak hanya teorinya saja akan tetapi ada tindak lanjut atau lebih pada peraktek seperti itu” kata salah satu peserta SKPP sahabat imam Syafie 

Kegiatan ini menjadi metode atau strategi yang mendapatkan banyak apresiasi/tanggapan positif dari kader PMII Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Penulis: Imam, Lisa, Izza, dan Aab.

Editor: Rifani

PK PMII STKIP PGRI Bangkalan Gelar Seminar Keperempuanan

 


Dokumentasi Kegiatan Seminar Peserta Peserta 


KOPRI PK PMII STKIP PGRI Bangkalan menggelar kegiatan Seminar Keperempuan, Selasa (1/8/23). Kegiatan ini mengusung tema ‘Peran Perempuan dalam Dunia Pendidikan’ yang bertepatan di PP Miftahul Falah Tonggur Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan. Seminar ini dihadiri oleh siswa tingkat MTSdan MA Yayasan PP Miftahul Falah yang sangat antusias.


Ketua KOPRI PK PMII STKIP PGRI Bangkalan Mufidatul Ulum menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk menstimulus semangat perempuan dalam berpendidikan khususnya di pedesaan yang sangat kental dengan budaya patriarki.  Sehingga tidak ada asumsi bahwa perempuan hanya berada di kasur, sumur ataupun di dapur. Karena bagaimanapun juga, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan seperti yang diamanahkan UUD 1945 BAB XIII pasal 31 ayat 1. 


“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Sekolah Islam dan Gender yang satu bulan lalu sudah dilaksanakan, sehingga kami memilih untuk mengadakan acara seminar Keperempuan ini. Karena konteks dalam Sekolah Islam dan Gender ini salah satunya berbicara tentang perempuan kesetaraan perempuan dalam ranah publik” ujar perempuan yang karib disapa Vida saat memberi sambutan.


Sementara Ketua PC Kopri PMII Bangkalan sekaligus narasumber, Eva Yuliana menyampaikan pentingnya  perempuan dalam berpendidikan di Indonesia. Dia menganggap bahwa perempuan harus berpendidikan tinggi karena nantinya perempuan akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya.


Dalam seminar ini,  Eva Yuliana, menitikberatkan materinya tentang perempuan harus mempunyai pendidikan yang tinggi dan juga  peran perempuan sebagai madrasah pertama bagi penerus bangsa harus bisa terdidik terlebih dahulu sebelum mendidik.


“Karena perempuan adalah bagian masyarakat. Masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan. Lelaki dilahirkan oleh perempuan. Jika demikian, perempuan adalah masyarakat seluruhnya,” ujar Eva.


Pemateri pendamping Risma Ardiyani dan Fuad Hasyim pada abad 21 ini ternyata masih ada orang yang beranggapan bahwa perempuan tidak patut untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi. 


"Mungkin tingkat maskulinitasnya terlalu tinggi. Sehingga ego tidak mau setara dengan perempuan semakin kepanasan," paparnya.


Konsep keadilan gender hakiki kata dia, sejatinya laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki dua tugas ketika diciptakan dan tinggal di bumi. "Pertama adalah menjadi hamba Allah dan yang kedua menjadi khalifah fil ‘ardh. Jadi dalam menjalankan tugas dari Allah SWT," paparnya.


Oleh karena itu lanjut dia, seluruh manusia wajib hukumnya mendapatkan hak untuk menempuh pendidikan formal maupun non-formal tapa membedakannya dengan alasan jenis kelamin. 


"Lalu selanjutnya laki-laki dan perempuan bekerja sama tanpa adanya keterpaksaan. Yakni dalam membangun peradaban  manusia yang lebih baik lagi," paparnya.


Penulis: Junaidi Kader STKIP

ditor: Samsul