PC PMII Bangkalan Bersama PC NU Bangkalan: Teguhkan Nilai-Nilai Ke Islaman

Foto Dok. Penulis Opini

     Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya. Pendirian PMII dipromotori oleh kalangan muda Nahdhatul Ulama (NU) meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan independen dari NU.

      Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan pastinya melalui berbagai tekanan baik dari kalangan NU itu sendiri ataupun kalangan tokoh tokoh yang ada pada saat itu. Tetapi, atas dasar kekompakan, semangat, dan kegigihan, sehingga PMII masih tegak, kompak, dan tetap memiliki insting yang kuat ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro ke rakyat untuk menyuarakan hak hak rakyat hingga pada saat ini, namun penulis sangat menyayangkan PMII Kabupaten Bangkalan ada gejolak yang menurut penulis sangat tidak dapat di ambil hikmahnya.

        Kita ketahui bersama PMII Bangkalan sudah melaksanakan konfercab pada bulan Desember 2022 kemarin, bukan rahasia umum lagi pasca pelaksanaan konfercab kemarin banyak problematika yang terjadi khususnya di tubuh PMII Bangkalan itu sendiri sehingga mengakibatkan perpecahan yang sampai sekarang belum teratasi

          Asumsi penulis merasa banyak kepentingan senioritas dan juga kepentingan kelompok sehingga untuk menjaga hubungan antar rayon, komisariat khususnya di PMII Bangkalan untuk sekarang semakin sulit karena di kabupaten Bangkalan khususnya senior-senior yang bermain disana tidak ada yang dewasa, bisa dikatakan mereka lebih cenderung menjunjung tinggi egosentris dan tidak memikirkan keadaan kadernya sehingga kader PMII Bangkalan khususnya di kalangan rayon dan komisariat menjadi korban atas tindakan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab itu, sehingga perpecahan di tubuh PMII Bangkalan tidak dapat dihindarkan lagi dan larut sampai saat ini.

        Mengingat dan Berbicara sejarah PMII dilahirkan dan tegak sampai saat ini karena kegigihan dan kekompakan mahasiswa Nahdlatul ulama pada saat itu , tetapi beda halnya dengan PMII Bangkalan pada saat ini, problematika yang terjadi di internal PMII sendiri saja belom selesai apalagi ingin menerapkan yang namanya three fungsi mahasiswa saya rasa tidak akan maksimal atau kemungkinan tidak akan berjalan.

       Maka seharusnya senior senior yang ada di kabupaten Bangkalan duduk bersama mencari solusi yang sekiranya tepat dan mempersatukan kembali kader kader PMII yang sebelum nya pecah karena efek dari problematika konfercab Pmii Bangkalan pada saat itu, dan mulai membangun soliditas dan bergerak bersama demi keutuhan dan kenyamanan warga negara Indonesia .

      Pada tanggal 16 Agustus 2023 bertepatan di masjid Martajasaah pesarean syaikhona Kholil PC NU Bangkalan mengundang seluruh Banom NU pada saat itu dan juga kader kader PMII Sekabupaten Bangkalan untuk melaksanakan apel kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke - 78, saya kagum atas sikap PCNU pada saat itu di akhir acara PCNU memanggil para petinggi/ ketua yang sampai saat ini mengklaim dirinya sebagai ketua PC PMII ber foto bersama dan diikuti oleh seluruh kader PMII Sekabupaten Bangkalan.

Foto Dok. Ketua PC NU, Sekertaris PC NU, Ketua PC PMII Bangkalan.


         Semoga dengan tindakan dari PCNU Bangkalan pada saat itu bisa mereda atau bisa menyelesaikan problematika yang terjadi di badan Pmii Bangkalan itu sendiri dan semoga tindakan dari PCNU Bangkalan berkelanjutan baik dari PCNU atau pun senior yang ada di Pmii khususnya turun langsung untuk menengahi dan memperbaiki Pmii di Bangkalan khususnya.


Foto Dok. Bersama Ketua PC NU dengan Pengurus PC PMII Bangkalan.

Penulis. Imam Oke Oke
Kader PMII STKIP PGRI Bangkalan
Editor. Rifani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar