Tentang Seekor Elang

 

Foto Dok. Penulis Cerita 

Pada suatu hari seorang petani menemukan sarang Elang  yang ditinggalkan oleh sang induk, ia mendapati satu telur yang masih hangat didalamnya. Si Petani melihat ke sekeliling, namun nampaknya tidak ada tanda-tanda dari sang induk, maupun para kawanan elang lainnya. Petani itu merasa khawatir akan nyawa burung elang kecil itu, dan akhirnya setelah menunggu beberapa lama ia memutuskan untuk membawa pulang telur itu ke ladangnya. Si Petani menaruh telur elang itu di sarang salah satu sarang ayam peliharaannya. Setelah dua Minggu telur itu menetas dan muncullah seekor bayi elang. Bayi elang itu kemudian di asuh oleh seekor induk ayam yang juga baru saja menetaskan telurnya. Maka elang itu tumbuh besar bersama dengan ayam-ayam lain yang hidup di ladang itu. Ia mencari makan di halaman, mencari biji-bijian dan berlindung di kandang ayam saat hujan. Sepanjang hidupnya, elang itu melakukan hal yang sama selayaknya apa yang ayam-ayam lain lakukan. Iya menghabiskan seluruh hidupnya didalam ladang dan jarang sekali menatap ke atas langit. Selain karena ayam-ayam lain tentu tidak melakukan hal itu, barangkali juga pemandangan langit bisa saja menjadi begitu asing bagi sang elang. Setelah hidup begitu panjang di ladang, yang hanya dikelilingi oleh sekumpulan ayam, ia merasa ganjil, ia nampaknya mulai tidak nyaman. Suatu waktu elang yang sudah sangat tua itu keluar dari kandangnya. Iya memutuskan untuk mengangkat kepalanya, dan mengamati pemandangan yang menakjubkan di atasnya. Langit biru yang luas itu seolah-olah mengisyaratkan kebebasan bagi para penghuninya. Ia melihat seekor elang  dengan gagahnya terbang tinggi di langit. Menyaksikan hal itu, sang elang yang sudah tua hanya bisa menghela nafas dan berkata dalam hati; "andai saja aku dilahirkan sebagai seekor elang" Barang kali, kau hanya memiliki satu kesempatan dalam hidup. Dan jangan pernah membiarkan orang lain yang menentukan apa yang bisa atau tidak bisa kau lakukan. Karena itu hanya tergantung padamu, itu adalah kuasamu. Kau dilahirkan sebagai seekor Elang tapi memutuskan untuk hidup selayaknya ayam. Hanya karena sekelilingmu tidak melakukan apa-apa yang dilakukan seekor Elang. Yang tidak kau ketahui adalah; kau mungkin adalah Elang itu, kau bisa saja Harimau, dan segala kekuatan dan kemampuan yang kau butuhkan untuk mewujudkan semua impianmu, sudah ada didalam dirimu. Hidup adalah definisi yang barangkali terus didaur ulang. Namun, itu sudah berakhir jika kau meyakini dan memutuskan untuk terus tinggal didalam kandangmu. Keluarlah, angkat kepalamu dan lihatlah ke atas langit. Belajarlah untuk mengepakkan sayapmu dan terbanglah. "Ada berjuta-juta mimpi yang bergelantungan di langit-langit biru itu".


Penulis. Ahzan.

Anggota Rayon Sunan Cendana

Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Editor. Sahabat Minke.

2 komentar:

  1. Lingkungan mempengaruhi hidup kita lihat ke atas dan pilih hidup yg sesuai basic

    BalasHapus
  2. Tulisannya bagus namu sedikit koreksi antaravkesimpulang dan cerita itu lebih ditekankan lagi dengan konjungsi yang pas

    BalasHapus