Sejarah singkat Rayon Sunan Cendana Komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Oleh: De' Ajeng


Rayon sunan Cendana adalah salah satu rayon dari dua rayon yang ada di komisariat STKIP PGRI Bangkalan.

Sebagai organisasi pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang di singkat PMII selalu memiliki cara untuk membentuk kadernya menjadi kader yang berpotensi di segala bidang, mengacu pada Ad/ART Bab VI ayat 4 tentang tujuan PMII sendiri, oleh karenanya adanya rayon ini untuk mencetak kader yang bisa menjalankan tujuan dari PMII sendiri.

Rencana pembentukan rayon sudah terngiang dipikiran ketua komisariat periode 2013-2014 yang pada saat itu sebagai mandataris Ketua komisariat adalah sahabat Sukri, namun rencana itu hanya menjadi wacana belaka karena ada beberapa kendala hingga rayon pada periode tersebut tidak bisa di deklarasikan.

Pada periode selanjutnya 2014-2015 dimana pada saat itu yang menduduki sebagai ketua komisariat adalah sahabat Roni, wacana untuk membentuk rayon terlintas kembali, namun pada tahun itu, lagi-lagi rayon tidak bisa didirikan, lantaran kendala yang tak bisa di selesaikan.

Hingga pada periode tahun 2015-2016 rayon di STKIP PGRI Bangkalan bisa di deklarasikan, pada saat itu ketua komisariat STKIP PGRI Bangkalan di pimpin oleh sahabat Abdul Latif.

Pada hari Senin tanggal 7 Maret 2016, seluruh anggota PMII STKIP PGRI Bangkalan yang waktu itu masih ada tiga prodi, meliputi prodi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PPKn berkumpul di Tamam makam pahlawan Bangkalan.

Dalam diskusi ringan tersebut yang langsung dipimpin oleh sekertaris umum komisariat STKIP PGRI Bangkalan sahabat Baijuri Alwi, tanpa pikir panjang, baye sapaan akrabnya mengatakan bahwa sore ini akan membentuk rayon dengan menggabungkan tiga prodi, yaitu prodi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, PPKn.

Suasana sore yang begitu indah bersamaan dengan terbenamnya matahari yang biasa di sebut senja, diskusi tersebut berjalan dengan santai dan khidmat lantaran antusias anggota dengan kabar gembira pembentukan rayon yang selama ini di nanti-nantikan. Dimana adanya rayon nantinya bisa mampu memaksimalkan pengkaderan di PMII STKIP PGRI Bangkalan.

Setelah semua anggota sepakat dengan berdirinya rayon, dilanjutkan dengan mencarikan nama untuk bakal rayon tersebut.

Dari perkumpulan sore itu mencetuskan dua opsi untuk bakal nama rayon. Pertama di usulkan oleh sahabat Imam Faikli dengan opsi nama Ki Hajar Dewantoro dengan dalih STKIP adalah kampus pendidikan, sudah sewajarnya jika kader PMII bisa menjadi guru-guru yang profesional.

Kedua ada opsi dari sahabat Ridlwan yang mengusulkan nama Sunan Cendana dengan dalih sunan Cendana adalah salah satu tokoh penyebar agama islam di madura, oleh karenanya kader PMII harus selalu mengingat perjuangan tokoh tersebut yang membawa perubahan besar bagi madura, terlebih akan ajaran Ahlussunah Wal Jama'ah nya.

Dari perdebatan alot tersebut kader-kader PMII STKIP PGRI Bangkalan tersebut menyepakati satu nama yang akan menjadi nama Rayon yang meliputi tiga prodi tersebut, dan pada akhirnya opsi dari sahabat Ridlwan lah yang di sepakati pada diskusi hangat tersebut.

Nama Rayon Sunan Cendana sudah di sepakati, lanjut kepada siapa yang akan menjadi ketua Rayon pertama, diskusi semakin malam semakin asik, hingga ada satu nama yang keluar sebagai ketua Rayon Sunan Cendana untuk pertama kalinya, di tunjuk lah sahabat imam Faikli sebagai ketua Rayon Sunan Cendana yang pertama dengan sekertaris nya sahabati Mukaromah.

Dengan berjalannya waktu Rayon Sunan Cendana terus menerus melakukan kajian-kajian ilmiah, setiap hari Senin dan Rabu tak lepas dari kajian untuk menunjukkan eksistensi dari rayon itu sendiri.

Waktu terus berlalu namun hal tersebut tidak menggerus semangat kader Rayon Sunan Cendana, sahabat Ridlwan mencetuskan ide membuat logo untuk Rayon Sunan Cendana. Sampai saat ini logo tetap eksis dengan background merah putih dalam lingkaran berwarna hitam, buku terletak di tengah, logo PMII di atas buku, tulisan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai induk, dan tulisan Rayon Sunan Cendana sebagai nama identitas di bawah buku.

Hingga saat ini Rayon Sunan Cendana telah mempunyai lima pemimpin, dari yang pertama sahabat Imam Faikli periode tahun 2016-2017 di lanjut pada periode 2017-2018 oleh sahabat Suhaibin Sofa, periode 2018-2019 sahabat Heriyanto, periode 2019-2020 sahabat Syaiful Bahri dan saat ini periode 2020-2021 di pimpin oleh sahabat Fachrurrosi.

Jas merah (Jangan Lupakan Sejarah).

Sekali Bendera Dikibarkan Hentikan Ratapan dan Tangisan, Mundur Satu Langkah Adalah Bentuk Penghianat Terhadap Organisasi.


Salam Pergerakan

هناك تعليق واحد: