Warna-warni Kebijakan DPRD Bangkalan


 

Demo mahasiswa yang terjadi beberapa bulan terakhir khususnya di kabupaten Bangkalan menunjukkan bahwa kaum muda selalu memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu, termasuk perkara peraturan daerah di kabupaten Bangkalan yang semakin amburadul dan tidak sesuai dengan undang-undang. 


Selain memiliki stamina yang meluap, kaum muda pun memiliki lebel sebagai kelompok usia muda yang masih memiliki semangat dan intelektual yang begitu kuat. Bahkan, dalam teori-teori klasik organisasi kaum mahasiswa ini kerap disebut sebagai agen perubahan atau Agent Of Change. 


Tak heran, sejumlah perubahan besar berhasil dicapai berkat upaya gerakan dan suara lantang yang diteriakkan oleh mereka.


Contohnya saja aksi dari Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2020 kemarin. Terkait pasar modern, parkir di pasar modern (Indomaret dan Alfamart), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 


Seorang aktivis jalanan muda asal Robetal, secara gamblang melakukan orasi didepan gedung DPRD Bangkalan terkait parkiran di pasar-pasar modern yang masih Amburadul dikarenakan perizinan dari toko tersebut masih tidak jelas, dan terkoneksi terhadap Dinas Perhubungan (DISHUB) dan tidak sesuai dengan Peraturan daerah (PERDA). 


Tanpa rasa takut, ia dengan yakinnya menyebut bahwa rata-rata parkiran di Kabupaten Bangkalan khususnya di pasar modern seperti Indomaret dan Alfamart masih belum terkonfirmasi ke Dinas Perhubungan karena kebanyakan dikuasai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 


“Banyak tempat parkir di indomaret dan alfamart khususnya daerah Bangkalan masih belum jelas perijinannya juga sangat tidak sesuai dengan PERDA No. 8 tahun 2015 dan PERBUP no 56 tahun 2019,” kata salah satu Orator saat aksi demonstrasi di gedung DPRD Bangkalan. Senin (05/10/2019) dikutip dari salah satu media di Bangkalan. 


Laporannya pun diterima oleh anggota dewan komisi A dan akan segara ditindak lanjuti.


Pada waktu itu, puluhan mahasiswa dari organisasi PMII STKIP PGRI Bangkalan mengikuti jalan nya aksi dengan sangat antusias, meminta kejelasan dari para anggota dewan komisi A dan ketua instansi-instansi terkait. Tuntutan mereka terpenuhi meskipun harus menunggu waktu selama seminggu. 


Beberapa minggu kemudian, idealisme dan stamina pemuda itu kembali terlihat setelah harus melakukan audensi dan komisi A DPDR Bangkalan memanggil instansi-instansi terkait seperti, ketua DISHUB, ketua Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk meminta data yang diinginkan oleh para demonstran. Hasilnya pun lumayan memuaskan dengan syarat harus datang langsung terhadap instansi terkait. 


Meskipun belum menemui hasil terang, akan tetapi kegigihan mereka untuk menyuarakan aspirasi masyarakat belum juga luntur. 


Hal ini membuktikan, kita tidak bisa meremehkan kekuatan yang dimiliki oleh kaum mahasiswa aktivis dengan segala idealisme, keberanian, dan kegigihannya.


Walaupun mereka minim dalam hal pengalaman, namun mereka kaya akan gagasan yang tidak dimiliki generasi lainnya. 

Walaupun tak selalu mendapatkan hasil yang memuaskan, tapi setidaknya mereka sudah berani menyuarakan kebenaran di khalayak ramai. 



Oretan Faruk

Sang Penyair gelandangan. 

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق